Inovasi terkini dalam pengelolaan limbah non biodegradable di Indonesia saat ini menjadi perhatian utama bagi pemerintah dan masyarakat. Limbah non biodegradable seperti plastik, kaca, logam, dan bahan kimia berbahaya menjadi masalah serius yang perlu segera ditangani.
Menurut Dr. Sutopo, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, “Pengelolaan limbah non biodegradable perlu dilakukan dengan inovasi terkini agar dapat mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.”
Salah satu inovasi terkini yang sedang dikembangkan adalah penggunaan teknologi daur ulang plastik. Menurut Prof. Tulus Abadi, ahli lingkungan dari Universitas Indonesia, “Dengan mengembangkan teknologi daur ulang plastik, kita dapat mengurangi jumlah limbah plastik yang berakhir di lautan dan mencemari lingkungan.”
Selain itu, penggunaan teknologi pengolahan limbah non biodegradable menjadi energi juga menjadi solusi yang efektif. Menurut Dr. Rika Nurul, ahli energi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, “Dengan mengubah limbah non biodegradable menjadi energi, kita dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menekan emisi gas rumah kaca.”
Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan regulasi yang mengatur pengelolaan limbah non biodegradable. Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, “Kita perlu bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk mengimplementasikan inovasi terkini dalam pengelolaan limbah non biodegradable demi menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.”
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia industri, diharapkan inovasi terkini dalam pengelolaan limbah non biodegradable dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan kesehatan manusia di Indonesia.