Limbah rumah tangga non biodegradable merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan. Limbah-limbah ini sulit untuk terurai secara alami, sehingga dapat mencemari tanah, air, dan udara di sekitar kita. Dampak limbah rumah tangga non biodegradable terhadap lingkungan sangat perlu untuk diperhatikan dan diatasi dengan serius.

Menurut Dr. Ani Siti Nurhaida, seorang ahli lingkungan dari Universitas Indonesia, “Limbah rumah tangga non biodegradable seperti plastik dan styrofoam dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang cukup parah jika tidak dikelola dengan baik. Kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengurangi penggunaan bahan-bahan tersebut.”

Salah satu contoh dampak negatif dari limbah rumah tangga non biodegradable adalah terjadinya pencemaran laut akibat sampah plastik. Menurut data dari Greenpeace, setiap tahunnya sekitar 8 juta ton sampah plastik masuk ke laut, yang dapat membahayakan kehidupan biota laut dan ekosistemnya.

Selain itu, limbah rumah tangga non biodegradable juga dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia. Menurut WHO, pembakaran sampah plastik dapat menghasilkan gas beracun yang dapat merusak sistem pernapasan dan memicu penyakit serius seperti kanker.

Untuk mengatasi dampak limbah rumah tangga non biodegradable terhadap lingkungan, diperlukan langkah-langkah konkret seperti pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, pengolahan limbah yang ramah lingkungan, dan kampanye sosialisasi kepada masyarakat. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan demi kesejahteraan generasi mendatang.

Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat mencegah dampak buruk dari limbah rumah tangga non biodegradable terhadap lingkungan. Mari bergerak bersama untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari untuk masa depan yang lebih baik.