Saat ini, masalah limbah non-biodegradable semakin menjadi perhatian utama di masyarakat. Limbah jenis ini sulit terurai oleh alam dan dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki strategi mengurangi limbah non-biodegradable di rumah tangga.
Menurut Dr. Ir. Tuti Haryati, M.Sc., seorang pakar lingkungan, “Penting bagi setiap individu untuk mulai memikirkan cara-cara mengurangi limbah non-biodegradable di rumah tangga. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah pola konsumsi dari produk-produk sekali pakai menjadi produk yang dapat didaur ulang.”
Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Penggunaan kantong plastik di supermarket atau warung dapat digantikan dengan membawa tas belanja sendiri. Selain itu, kita juga dapat menggunakan botol minum dan gelas stainless steel untuk mengurangi penggunaan botol plastik yang sulit terurai.
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia menghasilkan sekitar 6.000 ton sampah plastik setiap hari. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran setiap individu dalam mengurangi limbah non-biodegradable.
Selain itu, kita juga dapat memilih produk-produk yang ramah lingkungan. Misalnya, memilih sabun cuci yang dapat didaur ulang atau menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang. Dengan memilih produk yang ramah lingkungan, kita turut berkontribusi dalam mengurangi limbah non-biodegradable di rumah tangga.
Dengan adanya kesadaran dan tindakan nyata dari masyarakat, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Strategi mengurangi limbah non-biodegradable di rumah tangga bukanlah hal yang sulit dilakukan, namun memerlukan kesadaran dan komitmen dari setiap individu. Mari kita mulai dari hal-hal kecil di rumah tangga kita untuk menciptakan perubahan yang lebih baik bagi lingkungan.