Anda pasti sudah sering mendengar tentang limbah non biodegradable, bukan? Limbah ini merupakan jenis limbah yang tidak dapat terurai secara alami oleh organisme pengurai. Contohnya adalah plastik, kaca, dan logam. Namun, tahukah Anda apa dampaknya bagi lingkungan?
Menurut pakar lingkungan, Dr. Andri Suryanto, limbah non biodegradable dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang serius. “Ketika limbah non biodegradable dibuang sembarangan, dapat mengancam keberlangsungan ekosistem dan kesehatan manusia,” ujarnya.
Salah satu dampak yang paling terasa adalah terjadinya tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir. “Limbah non biodegradable seperti plastik dapat bertahan selama ratusan tahun di alam, sehingga menumpuk dan sulit terurai,” tambahnya.
Selain itu, limbah non biodegradable juga dapat mencemari sumber air dan udara. Ketika plastik terurai menjadi mikroplastik, dapat masuk ke dalam rantai makanan dan merusak ekosistem laut. “Pola makan hewan laut dapat terganggu dan manusia pun dapat terpapar zat berbahaya melalui makanan laut,” jelas Dr. Andri.
Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah non biodegradable. “Pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, pengelolaan sampah yang baik, dan pengembangan teknologi daur ulang adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan,” saran Dr. Andri.
Dengan mengenal limbah non biodegradable dan dampaknya bagi lingkungan, kita diharapkan dapat lebih peduli dan bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian bumi. “Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan agar tetap lestari bagi generasi mendatang,” tutup Dr. Andri.