Limbah rumah tangga berbahaya merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Limbah-limbah non-biodegradable seperti plastik, kaca, dan logam dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak dikelola dengan baik.
Menurut Dr. Budi Santoso, seorang ahli lingkungan, “Limbah rumah tangga berbahaya dapat menyebabkan pencemaran air, udara, dan tanah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengelola limbah non-biodegradable dengan benar.”
Salah satu solusi untuk mengelola limbah rumah tangga berbahaya adalah dengan melakukan daur ulang. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hanya sekitar 20% limbah plastik di Indonesia yang didaur ulang. Hal ini menunjukkan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya daur ulang limbah.
“Kita harus mulai mengubah perilaku konsumsi kita agar menghasilkan limbah yang lebih sedikit dan lebih mudah didaur ulang,” kata Ibu Ani, seorang ibu rumah tangga yang aktif dalam gerakan zero waste. “Dengan cara ini, kita dapat membantu mengurangi dampak negatif limbah rumah tangga berbahaya terhadap lingkungan.”
Selain itu, penting juga untuk memisahkan limbah non-biodegradable dari limbah biodegradable agar dapat dikelola secara terpisah. Menurut Pak Joko, seorang petugas kebersihan, “Dengan memisahkan limbah berbahaya sejak sumbernya, proses pengelolaan limbah akan menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.”
Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan mempraktikkan cara-cara mengelola limbah rumah tangga berbahaya secara benar, kita dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia. Mari bersama-sama berperan aktif dalam mengelola limbah non-biodegradable dengan baik untuk masa depan yang lebih bersih dan sehat.