Penanganan Limbah Non-Biodegradable yang Tepat di Rumah Tangga
Saat ini, penanganan limbah non-biodegradable yang tepat di rumah tangga menjadi semakin penting untuk diperhatikan. Limbah non-biodegradable seperti plastik, kaca, dan logam dapat menyebabkan dampak lingkungan yang serius jika tidak dikelola dengan baik.
Menurut Dr. Andi Nur Aizat, seorang pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, “Penanganan limbah non-biodegradable di rumah tangga merupakan tanggung jawab bersama untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup kita. Hal ini tidak hanya tentang membuang sampah ke tempat yang benar, tetapi juga tentang mengurangi penggunaan bahan-bahan plastik sekali pakai dan mengoptimalkan daur ulang limbah.”
Salah satu langkah sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan memilah sampah non-biodegradable dan biodegradable di rumah. Dengan memisahkan sampah, limbah non-biodegradable dapat diolah lebih efisien untuk didaur ulang atau didaur ulang. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada tahun 2020, hanya 20% sampah non-biodegradable yang berhasil didaur ulang di Indonesia.
Selain itu, penggunaan produk ramah lingkungan juga dapat membantu mengurangi limbah non-biodegradable di rumah tangga. Misalnya, mengganti kantong plastik dengan tas belanja reusable atau menggunakan botol minum stainless steel daripada botol plastik sekali pakai.
Dalam sebuah wawancara dengan Greenpeace Indonesia, Direktur Eksekutif Greenpeace, Leonard Simanjuntak, menyatakan, “Setiap langkah kecil yang kita ambil di rumah tangga dalam penanganan limbah non-biodegradable sangat berarti untuk lingkungan. Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan bumi kita.”
Dengan kesadaran dan tindakan nyata dari setiap individu di rumah tangga, penanganan limbah non-biodegradable yang tepat dapat tercapai. Mari bersama-sama menjaga lingkungan hidup kita demi masa depan yang lebih baik.